Nama : Deny Hermawan
Kelas : XII TKJ 1
Kelas : XII TKJ 1
Pengertian Wireless
Distribution System (WDS)
Wireless Distribution System (WDS) adalah sebuah sistem untuk
memperluas jangkauan jaringan wireless dengan menggunakan dua atau lebih Access
Point. Dengan teknik WDS ini, penggunaan kabel
sebagai backbone jaringan tidak dibutuhkan, sehingga lebih mudah, murah, dan
efisien untuk instalasinya. Access Point tersebut bisa berupa
main, relay, atau remote base station.
WDS adalah kependekan dari Wireless Distribution System. Dengan WDS kita dapat memperluas jaringan dari access point tanpa menggunakan kabel seperti yang biasa dilakukan jaringan dengan kabel. Kita perlu memahami WDS untuk melakukan disain atas jaringan yang akan kita buat. Dengan memahami WDS diharapkan dapat merancang jaringan wirelles yang optimal.
WDS adalah kependekan dari Wireless Distribution System. Dengan WDS kita dapat memperluas jaringan dari access point tanpa menggunakan kabel seperti yang biasa dilakukan jaringan dengan kabel. Kita perlu memahami WDS untuk melakukan disain atas jaringan yang akan kita buat. Dengan memahami WDS diharapkan dapat merancang jaringan wirelles yang optimal.
Suatu Access Point dapat berfungsi sebagai
- main
base station
Access Point yang berfungsi sebagai main base station mempunyai koneksi langsung dengan backbone menggunakan kabel - relay
base station
Access Point yang berfungsi dari relay base station akan melakukan pancar ulang atau relay dari access point satu ke access point yang lain - remote
base station
Access Point yang berfungsi sebagai remote base station akan berfungsi melayani koneksi wirelles dari client.
Dalam penerapan di kantor kita akan menemui produk untuk Access Point,
Repeater, Client Router maupun gabungan ketiganya.
Syarat untuk membangun Wireless Distribution System (WDS) :
Syarat untuk membangun Wireless Distribution System (WDS) :
- Access
Point utama
maupun Access Point Repeater harus mendukung fitur WDS
- Masing-masing IP
Address Access Point tidak boleh sama.
- Sebagian
besar Authentication access point yang didukung dalam WDS adalah
WEP 64/128 bit. Dan semua Access Point yang terlibat
dalam 1 koneksi harus menggunakan Methoda Inkripsi / Authentication yang
sama.
- Channel
Radio yang digunakan harus sama. Misal Channel 10.
- Matikan
layanan DHCP Server pada Access Point Repeater, karena DHCP akan diambil
alih Access Point utama yang sebagai default gateway.
- Ada
kemungkinan WDS tidak berfungsi jika Access
Point utama danAccess Point Repeater berbeda merk.
Macam-Macam Mode Pada Wireless Distribution System (WDS) bisa
dibagi menjadi dua mode konektifitas wireless, yaitu :
- Wireless
bridge,
dimana Access Point WDS hanya
berkomunikasi satu sama lain (sesama Access Point , dan
tidak mengizinkan station (STA) untuk mengaksesnya.
- Wireless
repeater,
dimana Access Point-Access Point saling
berkomunikasi satu sama lain dan mengizinkan station (STA) untuk
mengakses mereka.
Wireless Distribution System (WDS) bisa diterapkan dengan diterapkan
oleh Access Point yang berbeda merk (untuk merk dan tipe
tertentu, dan tidak semua Access Point memiliki fitur Wireless
Distribution System / WDS).
Di era modern kebutuhan akan koneksi internet hampir bisa dikatakan
kebutuhan yang penting. Banyak perusahaan atau instansi pendidikan kemudian
mencoba memberikan akses internet di area terbuka sehingga pengguna bisa jauh
lebih nyaman. Kasus yang muncul adalah dengan kebutuhan cover area yang luas
seperti sekolah, kampus atau area terbuka, terkadang tidak dapat dijangkau
dengan satu perangkat wireless. Terlebih user wireless yang bersifat mobile
atau berpindah - pindah. MikroTik memberikan solusi kebutuhan roaming wireless
dengan fitur WDS.
Topologi
Ada lebih dari satu access point yang nantinya akan memancarkan wireless
dengan SSID yang sama. Client bisa terkoneksi ke access point manapun,
tergantung signal dari access point mana yang terdetct bagus di sisi client.
Ketika client berpindah lokasi dan terputus dengan salah satu access point,
client akan secara otomastis berpindah ke access point lain yang menjangkau
client tersebut.
Static WDS
MikroTik memiliki fitur Dynamic WDS dan Static WDS.
Biasanya dengan pertimbangan kestabilan koneksi, admin jaringan lebih memilih
static WDS. Memang secara konfigurasi sedikit lebih rumit, namun koneksi tidak
mudah berganti - ganti jika signal turun. Ketika koneksi antar repeter
berpindah, koneksi biasanya akan putus kurang lebih dalam satu ping. Jika
terlalu sering, maka akan muncul kesan koneksi seperti putus - putus.
Maka dari itu, banyak yang memilih untuk mengimplementasikan static WDS.
Artinya, kita tentukan ke access point mana repeater akan terkoneksi.
Sehingga walaupun signal turun, koneksi tidak akan berpindah - pindah. Sebagai
contoh, kita akan coba bangun implementasi static WDS dengan detail topologi
seperti berikut:
Access Point Master
Router yang menjadi AP master harus terkoneksi ke internet. Jika sudah
terkoneksi ke internet dengan baik, saatnya setting sebagai AP master. Pertama
buat interface Bridge. Pada setting STP, pilih RSTP pada opsi Protocol Mode.
Kemudian tambahkan interface wlan kedalam port bridge tersebut. Masuk ke
tab port, kemudian klik tombol +. Pilih interface wlan1 dan arahkan pada bridge
yang sudah dibuat, kemudian klik OK.
Setting bridge sudah selesai, kemudian kita setting interface wlan sebagai
access point. Double-klik interface wireless kemudian masuk ke tab Wireless.
Set dengan mode AP-Bridge. Parameter lainnya bisa disesuaikan
dengan kebutuhan.
selanjutnya kita mulai setting static WDS. Double klik interface wireless,
kemudian masuk ke Tab "WDS". Pada opsi WDS Mode,
silahkan pilih static. Kemudian pada opsi WDS Default Bridge, pilih
bridge yang sudah dibuat sebelumnya.
Kemudian buat interface WDS baru secara manual di menu Wireless.
Klik tombol + dan pilih WDS.
Pada opsi WDS Address isi dengan mac-address repeater yang
akan terkoneksi ke AP master. Coba perhatikan gambar topologi sebelumnya. AP
Master terkoneksi ke Repeater 1 dan Repeater 3. Maka pada opsi WDS Address akan
kita isi dengan mac-address inetrface wireless Repeater 1 dan Repeater 3.
Setting WDS sudah selesai, selanjutnya kita tinggal setting Hotspot Server
pada AP Master di interface Bridge yang sudah dibuat.
Jika Hotspot Server dipasang pada interface wlan maka laptop yang terkoneksi ke
repeater tidak akan mendapatkan service Hotpsot.
Repeater 1
Cara setting repeater 1 pertama buat interface bridge dengan port wlan1,
pada langkah ini cara yang dilakukan hampir sama ketika setting bridge pada AP
Master. Jika setting bridge sudah selesai, setting interface wireless
sebagai WDS Slave.
Kemudian setting pada Tab WDS dengan WDS Mode = Static dan WDS Default
Bridge pilih interface Bridge yang sudah dibuat. Selanjutnya buat WDS static di
menu Wireless. Sedikit berbeda dengan setting pada AP Master, kali ini setting
WDS Address pada Repeater 1 diisi dengan mac-address interface wireless AP
Master dan Repeater 2. Ingat, Repeater 1 terkoneksi dengan AP Master dan
Repeater 2.
Setting static WDS pada Repeater 1 sudah selesai. Jika kita ingin repeater
1 bisa konek ke interne, tinggal berikan ip address di interface bridge yang
dibuat sebelumnya. Tambahkan pula DNS dan gateway. Jika AP Master menjalankan
service hotpsot, jangan lupa binding mac-address masing - masing repeater
mengingat Router MikroTik tidak mempunyai browser untuk login hotspot.
Repeater 2
Setting pada repeater 2 juga hampir sama dengan repeater 1, seperti setting
bridge, dan setting WDS pada interface wireless. Yang sedikit membedakan adalah
ketika menambahkan static WDS. Rada Repeater 2, WDS Address diisi dengan
mac-address Repeater 1 dan Repeater 3 karena Repeater 2 nantinya akan
terkoneksi dengan kedua repeater tersebut.
Repeater 3
Sama halnya dengan Repeater 2, setting bridge dan juga setting WDS pada
interface wireless sama dengan setting pada repeater 1. Dan Pada saat membuat
static WDS, WDS Address kita isi dengan mac-address AP Master dan mac-address
Repeater 2. Dimana Repeater 3 ini akan terkoneksi ke AP Master dan ke Repeater
2.
Setting static WDS Sudah selesai. Jika semua perangkat baik AP master dan
Repeater bisa saling terkoneksi dengan baik, maka interface static WDS yang
sudah kita buat sebelumnya akan berstatus RSA (Running, Slave, Active).
Kemudian coba konek ke wireless lewat laptop, akan muncul halaman login,
walaupun laptop terkoneksi dengan selain access point master, bisa jadi
Repeater 1 atau repeater lainnya.